Bangkai ikan paus jenis balin yang ditemukan di kawasan pantai Surabaya akan dijadikan bagian dari kelengkapan wisata edukasi di Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu.
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar wilayah kerja Jatim akan mengupayakan kerangka ikan paus tersebut dapat direkonstruksi menjadi bagian dari wisata edukasi.
“Karena Indonesia hampir 85 persen wilayahnya maritim.
Maka edukasi kemaritiman juga menjadi bagian yang sangat penting,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengawal proses evakuasi bangkai paus balin di Surabaya, Kamis, 18 Mei 2023.
Museum Geologi Bandung Sokong Pembuatan Museum Situs Fosil di Daerah Bangkai paus balin betina itu berukuran panjang 12 meter dengan berat mencapai 10 ton.
Bangkai itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) menyebut paus tersebut telah mati sekitar dua atau tiga hari sebelum ditemukan.
Dalam proses evakuasinya, bangkai itu ditarik menggunakan tiga unit perahu nelayan dari lokasi awal ditemukan menuju tempat wisata Kenjeran Park Surabaya.
Selanjutnya bangkai itu akan diangkut menggunakan kendaraan alat berat crane menuju Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu.
Khofifah menjelaskan sebelum nantinya dipamerkan untuk wisata edukasi di Museum Satwa Jatim Park 2, bangkai paus akan dikuburkan terlebih dahulu minimal selama satu setengah tahun.
Kemudian akan diambil kerangkanya dan direkonstruksi menjadi bagian dari kelengkapan wisata edukasi.
Mahkamah Agung Belanda Putuskan Artefak Scythian Harus Dikembalikan ke Ukraina “Jadi nanti tim BPBD Jatim akan membantu proses pemakamannya,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan wilayah perairan Jatim kerap menjadi perlintasan kawanan berbagai jenis ikan paus yang hidup di perairan Australia saat bermigrasi menuju India.
Maka, menurut dia, autopsi oleh tim FKH Unair sangat penting untuk mengungkap bagaimana dalam proses migrasi tersebut ikan paus bisa terdampar di wilayah Jatim.
Dari hasil autopsi sementara oleh tim FKH Unair, tidak ada tanda-tanda kekerasan atas kematian paus balin.
“Hasil autopsi selengkapnya, salah satunya untuk menjawab bagaimana bisa terdampar dan mati di wilayah Jatim, masih membutuhkan waktu kira-kira selama 12 hari lagi,” ucap Khofifah.
Pilihan Editor: KKP Tangani 25 Kasus Mamalia Laut Terdampar Sepanjang 2022, Paling Banyak Paus