Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang organisasi independen World Population Review (WPR) mendudukkan orang Indonesia pada peringkat pertama dengan tinggi badan rata-rata terpendek di dunia untuk usia dewasa sekitar 158 sentimeter, berdasarkan laman resmi worldpopulationreview.
Berita terpopuler selanjutnya tentang dosen UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama , yang dilaporkan hilang akhirnya terlacak berada di Boston, Amerika Serikat.
Ahmad diketahui masuk ke Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada Senin, 13 Februari 2023.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Siklon Tropis Guchol, Tagihan Twitter, Bandung Zoo Selain itu, bermula dari kesamaan cita-cita mengembangkan sistem pertahanan mandiri pada 2009 silam, Indonesia dan Korea Selatan akhirnya berkolaborasi membuat pesawat tempur.
Nota kesepahaman pun diteken oleh Kementerian Pertahanan RI dan Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan pada 2011.
Hasilnya, Indonesia dilibatkan dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX yang kini disebut KF-21 Boramae.
1.
Orang Indonesia Peringkat Pertama Manusia Terpendek di Dunia, Ini Alasannya Berdasarkan laman resmi worldpopulationreview, organisasi independen World Population Review (WPR) mendudukkan orang Indonesia pada peringkat pertama dengan tinggi badan rata-rata terpendek di dunia untuk usia dewasa sekitar 158 centimeter.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Siklon Tropis Guchol dan Bibit Siklon 93B, Unej Setelah Indonesia, jajaran negara lainnya dengan tubuh terpendek yaitu, Bolivia dengan rata-rata tinggi badan 159 centimeter, Filipina 161 centimeter, Vietnam 162 centimeter, Kamboja 162,5 centimeter, dan Nepal 163 centimeter.
Lalu, apa faktor atau alasan yang membuat Indonesia menjadi peringkat pertama orang terpendek di dunia? Sebuah penelitian dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tentang genom manusia menemukan bahwa semua orang Indonesia adalah pendatang.
Orang Indonesia merupakan campuran berbagai kelompok genetik Homo Sapiens yang hijrah dari Afrika selama puluhan ribu tahun melalui berbagai rute ke Nusantara.
Dari migrasi tersebut, penelitian ini menyatakan kaitannya dengan tiga jenis genetik, yaitu kromosom Y, struktur protein dari asam nukleat di dalam sel sperma (dari ayah kepada anak); DNA mitokondria, genetik dari ibu kepada anaknya; DNA autosomal yang diwarisi dari kedua orang tua, seperti dilansir theconversation.
2.
Dosen UII Hilang Terlacak di Boston, Bawa Misi Apa? Dosen UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama , yang dilaporkan hilang akhirnya terlacak berada di Boston, Amerika Serikat.
Ahmad diketahui masuk ke Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada Senin, 13 Februari 2023.
Temuan itu didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).
Informasi tersebut diperoleh setelah keluarga Ahmad Munasir berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.
Meski sudah terlacak keberadaan Ahmad, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid mengatakan lokasi keberadaan Ahmad Munasir di Boston tidak diketahui secara pasti.
Lantas, apa misi Ahmad Munasir terbang ke Boston? Fathul mengatakan UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa Ahmad berada di Boston.
“Sampai saat ini, Ahmad Munasir Rafie Pratama belum bisa dihubungi,” ujarnya dikutip dari laman UII Yogyakarta pada Ahad, 19 Februari 2023.
3.
Pesawat Tempur KF-21 Boramae, Jet Tempur Korea Selatan Kolaborasi Indonesia, Ini Spesifikasinya Bermula dari kesamaan cita-cita mengembangkan sistem pertahanan mandiri pada 2009 silam, Indonesia dan Korea Selatan akhirnya berkolaborasi membuat pesawat tempur.
Nota kesepahaman pun diteken oleh Kementerian Pertahanan RI dan Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan pada 2011.
Hasilnya, Indonesia dilibatkan dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX yang kini disebut KF-21 Boramae.
Korea Aerospace Industries (KAI) akan mengirimkan satu unit prototipe pesawat ini ke Indonesia.Hal itu disampaikan Duta Besar Republik RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyo pada 7 Februari 2023.
Pada Juli 2022 lalu, pesawat tempur supersonik KF-21 Boramae akhirnya diuji coba.
Boleh dibilang ini adalah jet tempur supersonik pertama buatan Korea Selatan.
KF-21 Boramae, yang namanya diambil dari nama jenis burung raptor Northern Goshawk yang sering dijuluki sebagai bangsa elang yang sebenarnya, merupakan kulminasi dari dua dekade perjalanan pembangunan pesawat tempur asli Korea.